Kelas : 1EB30
NPM : 28214131
Tugas : Pengantar Bisnis ( Softskill ) PTA 2014/2015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara perairan yang mempunyai berbagai macam jenis ikan di dalamnya, beberapa diantaranya mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Salahsatunya ikan Koi, ikan hias yang memiliki ciri khas warna yang menarik ini menjadi buruan beberapa orang untuk memeliharanya dan menjadi peluang usaha.
Maka dari itu, membudidayakan ikan hias ini merupakan peluang besar untuk memasarkan di pasaran nasional maupun internasional, barulah bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Namun disamping itu, dalam membudidayakan ikan koi juga diperlukan bibit ikan yang unggul, agar pelanggan tidak kecewa dengan kualitas ikan yang kita jual dan pelanggan bisa percaya lagi jika ingin membeli ikan koi. Selain itu, dalam pemeliharaan ikan koi diperlukan adanya pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang tinggi tentang pembiakan ikan koi.
PEMBAHASAN
Pengertian Ikan Koi
Ikan koi adalah jenis ikan karper Cyprinus carpio yang dipelihara untuk menghias rumah, berasal dari Tiongkok dan banyak tersebar di Jepang. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan silang dari berbagai macam ikan mas. Sebab itu, mereka berkerabat dekat dengan ikan mas dan ikan mas koi ini biasa disebut juga oleh banyak orang adalah misnomer. Selain itu ikan mas koi juga dianggap membawa keberuntungan.
Di Indonesia, ikan Koi mulai populer sejak tahun 1960-an. Saat itu, Presiden Soekarno diberi hadiah berbagai macam ikan Koi oleh pemimpin Cina. Kemudian Presiden memberikan ikan tersebut kepada para pembudidaya ikan di Batu, Jawa Timur untuk dikembangbiakkan. Benih ini menjadi cikal bakal pengembangan Koi Lokal. Meskipun kualitas ikan Koi masih dianggap remeh oleh masyarakat, namun perkembangan usaha budidaya ikan Koi terus berkembang. Dari waktu ke waktu, ikan Koi lokal ini mengalami peningkatan kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka bagi para pembudidaya dengan semakin mahalnya Koi import. Ikan Koi lokal menjadi lebih bersaing dari segi harga. Budidaya ikan Koi juga cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya hampir sama dengan budidaya ikan Mas. Berikut langkah-langkah budidaya ikan Koi :
1. Memilih indukan untuk budidaya ikan Koi
Memilih indukan ini merupakan hal yang terpenting dalam membudidayakan ikan Koi. Pemilihan indukan yang bagus secara genetis maka akan menghasilkan keturunan yang bagus. Indukan yang berkualitas biasanya dimiliki oleh penangkar atau para pecinta ikan Koi. Apabila mengalami kesulitan dalam mencari indukan yang berkualitas, anda bisa meminjamya dari para pecinta Ikan Koi.
Para pecinta ikan Koi biasanya mengoleksi atau memiliki ikan Koi yang berkualitas, baik untuk dipelihara maupun untuk diperlombakan. Namun, para pecinta Ikan Koi ini kebanyakan tidak memiliki keterampilan atau waktu untuk mengawinkan ikannnya. Padahal, untuk menjaga ikan tetap bugar salah satu caranya yaitu dengan dikawinkan jika telah tiba waktunya. Disini pembudidaya bisa bekerja sama dengan pemilik ikan. Dimana pemilik ikan diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan dan pembudidaya bisa mendapatkan keturunan yang berkualitas. Sebagai imbalanny, biasanya si pemilim ikan dipersilahkan memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan
Di sini pembudidaya bisa kerja sama dengan pemilik ikan. Dimana pemilik diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan dan pembudidaya bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai imbalannya, biasanya si pemilik dipersilakan memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.
Selain itu, kita juga harus mengetahui ciri-ciri calon indukan ikan Koi. Berikut ciri-cirinya :
- Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun
- Memiliki jenis yang sama. Misalnya kohaku dengan kohaku
- Gaya berenang tenang dan seimbang
- Warna cemerlang dan kontras
- Sehat, gerakannya gesit, tidak banyak diam di dasar kolam
- Indukan jantan dan betina telah matang
2. Pemeliharaan Indukan ikan Koi
- Sebaiknya calon indukan ikan Koi dipelihara dalam kolam khusus.
- Kedalaman kolam setidaknya 150 cm, lebih dalam lebih baik
- Kepadatan kolam harus diperhatikan, kolam berukuran 4x5 meter. Maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini dikarenakan indukan betina biasanya lebih besar dari indukan jantan
- Indukan betina dan jantan dipelihara di kolam yang berbeda, agar saat pemijahan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi.
- Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya Ikan Koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm.
- Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali
3. Pemijahan Ikan Koi
a. Tempat Pemijahan
Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya sekitar 3x6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.
Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus siklus bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam pemijahan.
b. Proses Pemijahan
Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres.
Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu jantan apabila ukuran si jantan cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih tinggi. Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya pada kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk membuahi telur tersebut.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas.
c. Penetasan Larva
Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila terlampau panas telur bisa membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan. Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus. Kemudian kuning telur tersebut dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan jangan sampai berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah pakan hidup. Oleh karena itu bisa diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.
Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.
d. Pendederan
Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi.
Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.
2. Penyortiran ikan koi
Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga. Ikan koi yang berkualitas tentunya dihargai lebih tinggi. Penyortiran dalam budidaya ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan. Pada umur tersebut ikan cukup kuat untuk dipindah-pindahkan. Atau kalau ingin lebih aman, lakukan setelah ikan berumur 3 bulan.
Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar.
Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk badan yang bagus harus proporsional. Badannya membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris dan gerakannya tenang tapi mantap.
Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas warna yang kontras. Tidak ada gradasi warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.
Keuntungan membudidayakan ikan Koi
Keindahan yang dimiliki oleh ikan Koi membuat Ikan ini banyak digemari oleh banyak kalangan. Selain itu karena keindahannya, banyak yang menjadikannya kontes yang makin membuat harganya melambung tinggi. Hal inilah yang bisa dijadikan lahan bisnis yang menjajanjikan. Bagi mereka yang menekuninya, bisnis ikan Koi ini memiliki prospek yang sangat cerah. Disamping itu, permintaan pasar lokal dan mancanegara untuk ikan Koi semakin meningkat karena pangsa pasarnyayang tidak hanya didalam negeri tetapi juga di ekspor ke luar negeri dengan harga yang cukup tinggi, maka tidak heran apabila budidaya ikan Koi ini jauh lebih memberika keuntungan yang besar, walaupun nyatanya ikan Koi memiliki harga yang cukup mahal namun peminatnya sangat banyak dan tak pernah surut. Dan omset dari budidaya ikan Koi ini bisa mencapai ratusan juta tergantung pada corak, warna, serta kesehatannya.
Dari budidaya Ikan Koi ini telah menciptakan banyak pengusaha yang sukses dan mampu meraih keuntungan yang besar. Pada umumnya pelaku Usaha budidaya Ikan Koi tinggal berhitung berapa pundi-pundi rupiah yang akan di dapat dengan menghitung jumlah Ikan Koi yang berhasil terjual. Dengan semua kelebihan budidaya Ikan Koi, tidak lah heran bila banyak pelaku usaha baru yang berminat untuk memulai budidaya Ikan Koi ini.
Proses penjualan ikan Koi bisa melalui berbagai media. Seperti :
1. Media Internet. Saat ini banyak sekali beberapa pembudidaya yang memasarkan usaha ikan Koinya melalui media internet. Seperti website, blog, kaskus, dll
2. Bertemu langsung di tempat. Jika pelanggan ingin melihat secara langsung ikan Koi mana yang akan dia beli, pelanggan bisa langsung datang ke tempat budidaya ikan Koi dan proses jual belinya bisa disana.
Analisa Usaha Budi Daya Ikan Koi
Pembenihan dan pembesaran fingerling periode 3 bulan.
1. Investasi
a. Sarana
Kolam 3 unit (2 X 1 X 1) = 3.000.000
1 pasang induk (1 betina, 3 jantan) = 5.000.000
1 unit pompa air = 650.000
1 set perikanan = 1.350.000
Total = 10.000.000
b. Modal Kerja
pakan = 500.000
Obat-obatan = 300.000
Listrik 3 bulan = 600.000
Tenaga kerja (1 X 3 X 200.000) = 600.000
Total = 2.000.000
c. Jumlah Investasi : 1a + 1b = 10.000.000 + 2.000.000 = 12.000.000
2. Biaya Tetap
a. Penyusutan
Kolam 3/120 X 3.000.000 = 750.000
Pompa air 3/60 X 650.000 = 32.500
Alat-alat perikanan 3/24 X 1.350.000 = 168.750
Total = 276.250
b. Biaya Bank
2.5 x 3 x 12.000.000 = 900.000
c. Jumlah Biaya Tetap : (2b + 2a) = 276.250 + 900.000 = 1.176.250
d. Total Biaya Produksi : (1b + 2c) = 2.000.000 + 1.176.250 = 3.176.250
e. Hasil Penjualan
• Perkiraan hasil sekali bertelur sepasang induk = 10.000 ekor
• Perkiraan hidup anak koi = 60/100 x 10.000 ekor = 6.000 ekor
• Kemungkinan hisup anak koi (burayak) sampai umur 3 bulan dengan survey rate (SR) 70%:
= 70/100 x 6.000 ekor = 4.200 ekor
• Kualitas A 10% = 420 ekor
Harga per ekor @Rp.5.000
Total : 5.000 x 420 = Rp. 2.100.000
• Kualitas B 30% = 1260 ekor
Harga per ekor @ Rp. 2000
Total : 2.000 x 1260 = Rp. 2.520.000
• Kualitas C 60% = 2520 ekor
Harga per ekor @ Rp. 500
Total : 500 x 2520 = Rp. 1.260.000
Total Hasil Penjualan = Rp. 5.880.000
f. Keuntungan
penerimaan (total hasil penjualan) – Total biaya produksi
5.880.000 – 3.176.250 = 2.703.750
g. Cash Flow
keuntungan + Biaya Penyusutan
= 2.703.750 + 276.250 = 2.980.000
h. Pay back periode
Jumlah Investasi /keuntungan x 3 bulan
= 12.000.000 / 2.703.750 x 3 = 13.31% atau 4 periode setahun
Keterangan:
Susut kolam 10 tahun (120 bulan)
Penyusutan pompa air 5 tahun (60 bulan)
Penyusutan alat-alat perikanan 2 tahun (24 bulan)
PENUTUPAN
Kesimpulan
Membudidayakan ikan koi merupakan Peluang bisnis yang teramat menjanjikan. Tentunya bagi mereka yang benar-benar menekuninya. Bisnis Ikan Koi ini bisa dibilang menguntungkan karena memiliki prospek yang sangat cerah. Untuk menghilangkan kepenatan setelah bekerja seharian orang membutuhkan sesuatu yang bisa membawa rasa nyaman dan hiburan bagi mereka. Disamping itu permintaan pasar local dan mancanegara untuk ikan koi akhir-akhir ini semakin meningkat karena pangsa pasarnya yang tidak hanya didalam negeri saja tetapi juga diekspor keluar negeri dengan harga yang cukup tinggi, maka tidak heran apabila budidaya Ikan Koi ini jauh lebih memberikan keuntungan yang besar, meskipun faktanya Ikan Koi memiliki harga yang cukup mahal namun peminatnya tak pernah surut. Maka dari itulah bisnis Ikan Koi tidak pernah ada matinya. Omset dari bisnis budidaya ikan mas koi ini bisa mencapai ratusan juta tergantung pada corak dan warna serta kesehatannya.
Pada umumnya pelaku Usaha budidaya Ikan Koi tinggal berhitung berapa pundi-pundi rupiah yang akan di dapat dengan menghitung jumlah Ikan Koi yang berhasil terjual. Dengan semua kelebihan budidaya Ikan Koi, tidak lah heran bila banyak pelaku usaha baru yang berminat untuk memulai budidaya Ikan Koi ini. Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan koi yaitu memperhatikan bibitnya. Karena dengan bibit yang unggul akan menghasilkan ikan Koi yang unggul pula, sehingga pelanggan tertarik dengan ikan Koi yang dibudayakan oleh kita. Namun selain bibit ada hal lain juga yang harus diperhatikan salah satunya proses budidayanya harusnya benar. Dengan hal tersebut barulah kita bisa mendapatkan omset yang banyak dari bisnis ini.
Daftar Pusaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Koihttp://alamtani.com/budidaya-ikan-koi.html
http://www.analisausaha.com/analisa-usaha-ikan-koi/