Senin, 29 Desember 2014

Bank Sampah

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
     Didunia ini setiap manusia dalam melakukan setiap kegiatan pasti meninggalkan sesuatu barang yang tidak terpakai atau sering disebut sampah. Sampah selalu menjadi masalah sosial di Indonesia dan masih terus dicari solusi terbaik untuk mengatasinya. Selama kegiatan manusia masih berlangsung, sampah akan terus muncul setiap harinya. Hal ini pun berlaku di rumah. Maka dari itu untuk mengurangi tumpukan sampah, sampah ini bisa dikelola menjadi barang di Bank sampah. Oleh karena itu, bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik.Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantuk pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat.

PEMBAHASAN

    Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
       Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan . Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.

Bank sampah yang baik harus memenuhi kriteria :
1. memiliki badan hukum
2. memiliki sistem administrasi yang jelas
3. memiliki pengepul tetap
4. memiliki buku tabungan
5. memiliki pihak penanggung jawab dan petugas lainnya.

Tujuan, Peran, dan Manfaat Bank Sampah


      Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.

Manfaat Bank Sampah

      Bank Sampah dapat berperan sebagai dropping point bagi produsen untuk produk dan kemasan produk yang masa pakainya telah usai. Sehingga sebagian tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan sampah juga menjadi tanggungjawab pelaku usaha. Dengan menerapkan pola ini diharapkan volume sampah yang dibuang ke TPA berkurang. Penerapan prinsip 3R sedekat mungkin dengan sumber sampah juga diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah secara terintegrasi dan menyeluruh sehinga tujuan akhir kebijakan Pengelolaan Sampah Indonesia dapat dilaksanakan dengan baik.

Bank sampah memiliki beberapa manfaat :
  • bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis.
  • Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak. Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras. 
  • Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah menggunakan sampah. Seorang dokter bernama Gamal Albinsaid menggagas sebuah asuransi kesehatan yang membayarnya dengan sampah. Asuransai kesehatan "sampah" ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus membayar dengan uang melainkan dengan sampah. Dokter Gamal bersama dengan rekannya juga membuat sebuah klinik kesehatan. Masyarakat akan mendapatkan layanan kesehatan di klinik yang sudah tersedia dengan biaya dari asuransi ksehatan "sampah" yang mereka miliki. Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan sampah berupa botol plastik, kardus,dan sampah organik senilai sepuluh ribu rupiah sebagai premi asuransi. Layanan kesehatan yang di peroleh oleh masyarakat adalah layanan kesehatan dasar termasuk cek gula darah dan cek kolesterol. Klinik asuransi "sampah" sudah berkembang menjadi lima klinik yang berada di Kota Malang
Pengelolaan Sampah di Bank Sampah

     Sistem pengelolaan sampah di bank sampah sesuai dengan peraturan Undang-Undang no 18 Tahun 2008, bahwa dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenisnya dengan cara pengurangan sampah, dan penanganan sampah, sistem pengelolaan sampah dengan menabung di bank sampah, menekankan juga pentingnya menggerakan masyarakat agar tahu dan mau berpartisipasi secara aktif dalam mengelola sampah rumah tangga. Dalam sistem pengelolaan sampah dengan menabung di bank sampah ini, diperlukan partisipasi masyarakat. Dengan memberdayakan masyarakat maka sistem pengelolaan ini dapat berdiri secara mandiri tanpa bergantung kepada bantuan luar, serta kemandirian masyarakat dapat terwujud. Selain memberdayakan masyarakat, dalam upaya mewujudkan sistem pengelolaan sampah diperlukan juga upaya memberdayakan keluarga. 
Konsep dasar Bank Sampah: melakukan 5M, yaitu:
1. Mengurangi sampah,
2. Memilah sampah,
3. Memanfaatkan sampah,
4. Mendaurulang sampah, dan
5. Menabung sampah.

Mekanisme Bank Sampah :
1) Pemilahan Sampah
2) Penyerahan Sampah Ke Bank Sampah
3) Penimbangan Sampah.
4) Pencatatan.
5) Hasil Penjualan Sampah yang diserahkan , dimasukkan Ke Buku Tabungan
6) Bagi Hasil Penjualan Sampah antara Penabung dan Pelaksana


Mekanisme penerimaan sampah terpilah berdasar jenisnya dibagi 5 (lima) meliputi :
  1. Sampah organik ( berasal dari makhluk hidup), dijadikan bahan baku bagi pembangkitan biogas dalam digester Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk,
  2. Plastik jenis bernilai (PE, PET) seperti botol kemasan air mineral dan sejenisnya dipanaskan dalam reaktor pirolisis (kedap udara) dijadikan minyak bakar maupun dijual dalam bentuk biji plastik setelah diolah dalam mesin pencacah
  3. Aneka jenis plastik campuran ( kresek, styrofoam, pampers, dan sejenisnya) dalam reaktor pirolisis dijadikan minyak bakar kualitas rendah
  4. Sampah kering campuran ( kain, kayu, dan tanaman kering lainnya) dimasukan reaktor gasifikasi menghasilkan panas (kalor) tinggi sebagai energi bagi reaktor pirolisis ad 2 dan ad 3 maupun panas bagi kebutuhan lainnya,
  5. Limbah makanan hewani ( tulang, duri ikan dan daging) dijadikan tambahan pakan lele yang dibudidayakan dalam lumpur digester biogas.
Ke-5 (lima) jenis sampah diatas, masing-masing akan memberi nilai tambah (added value). Dengan itu menjadi sumber pemberian insentif (harga sampah terpilah) kepada nasabah Bank untuk melakukan penempatan sampah secara BerSeka Trash Bin- Memilah Sampah Per Jenis. Kebutuhan investasi dalam mendirikan Bank Sampah berbasis pengolahan (konversi musnah) dengan prinsip 3R (reduce-Reuse-Recycle) ini tidak (lagi) memerlukan sarana gudang dan penyimpanan, tidak membutuhkan alat mobilisasi penjualan dan tidak memerlukan jumlah personal pengelola berlebihan.

Perkembangan Pembangunan Bank Sampah di Indonesia

      Statistik perkembangan pembangunan Bank Sampah di Indonesia pada bulan Februari 2012 adalah 471 buah jumlah Bank Sampah yang sudah berjalan dengan jumlah penabung sebanyak 47.125 orang dan jumlah sampah yang terkelola adalah 755.600 kg/bulan dengan nilai perputaran uang sebesar Rp. 1.648.320.000 perbulan. Angka statistik ini meningkat menjadi 886 buah Bank Sampah berjalan sesuai data bulan Mei 2012, dengan jumlah penabung sebanyak 84.623 orang dan jumlah sampah yang terkelola sebesar 2.001.788 kg/bulan serta menghasilkan uang sebesar Rp. 3.182.281.000 perbulan.

      Statistik perkembangan pembangunan Bank Sampah di Indonesia pada bulan Februari 2012 adalah 471 buah jumlah Bank Sampah yang sudah berjalan dengan jumlah penabung sebanyak 47.125 orang dan jumlah sampah yang terkelola adalah 755.600 kg/bulan dengan nilai perputaran uang sebesar Rp. 1.648.320.000 perbulan. Angka statistik ini meningkat menjadi 886 buah Bank Sampah berjalan sesuai data bulan Mei 2012, dengan jumlah penabung sebanyak 84.623 orang dan jumlah sampah yang terkelola sebesar 2.001.788 kg/bulan serta menghasilkan uang sebesar Rp. 3.182.281.000 perbulan.

PENUTUPAN
Kesimpulan
     Bank sampah didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis. Dan penerapan prinsip 3R ( Reduce, Reuse, & Recycle ) sedekat mungkin dengan sumber sampah juga diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah secara terintegrasi dan menyeluruh sehinga tujuan akhir kebijakan Pengelolaan Sampah Indonesia dapat dilaksanakan dengan baik dalam mendirikan bank sampah.

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sampah
http://www.menlh.go.id/profil-bank-sampah-indonesia-2013/
http://www.karangasemkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2307:bank-sampah-terintegrasi-karang-tani-makmur--berbasis-edukasi&catid=54:artikel&Itemid=81
http://pendaftaran-cpns.blogspot.com/2014/06/cara-kerja-bank-sampah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar