Nama : Nur Aini Wahidah
Kelas : 1EB30
NPM : 28214131
Tugas : Pengantar Bisnis (Softskill) semester 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di zaman yang sudah modern saat ini, teknologi sudah semakin canggih dan setiap kalangan masyarakat sudah menggunakan teknologi itu, mulai dari remaja, dewasa, maupun anak-anak. Setiap individu memiliki caranya masing-masing dalam penggunaan teknologi ini baik untuk menjalankan usaha, memperluas wawasan, dan yang lainnya. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah kamera. Kamera ini digunakan oleh Individu maupun kelompok yang memiliki kesukaan atau hobby memotret suatu hal yang bagus dan unik, seperti panorama, makanan, upacara adat, dan sebagainya. Kelompok atau individu yang memiliki kesukaan memotret biasanya tidak hanya untuk kesenangan saja namun juga untuk mendapatakan penghasilan.
Di zaman yang sudah modern saat ini, teknologi sudah semakin canggih dan setiap kalangan masyarakat sudah menggunakan teknologi itu, mulai dari remaja, dewasa, maupun anak-anak. Setiap individu memiliki caranya masing-masing dalam penggunaan teknologi ini baik untuk menjalankan usaha, memperluas wawasan, dan yang lainnya. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah kamera. Kamera ini digunakan oleh Individu maupun kelompok yang memiliki kesukaan atau hobby memotret suatu hal yang bagus dan unik, seperti panorama, makanan, upacara adat, dan sebagainya. Kelompok atau individu yang memiliki kesukaan memotret biasanya tidak hanya untuk kesenangan saja namun juga untuk mendapatakan penghasilan.
PEMBAHASAN
Hobby adalah kegiatan yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Dan hobby tersebut bisa berhubungan dengan bakat yang kita miliki atau karena kita tertarik dengan suatu kegiatan sekalipun kegiatan itu merupakan kegiatan yang baru dan unik. Tujuan dengan adanya hobby buat penggunannya yaitu untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan.
Fotografi adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya. Istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau fotodari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat , digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diagframa (Aperture), dan kecepatan rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai panjanan (exposure).
Maka dari itu, kemampuan memotret suatu gambar yang baik bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang.
Langkah Sukses Menjalani Bisnis Fotografi
Permasalahan yang paling sering dialami dari seorang pelaku bisnis fotografi adalah masalah tarif atau harga. Tidak sedikit fotografer profesional yang mendapat bayaran relatif kecil jika dibandingkan dengan kemampuan dan dedikasinya di bidang fotografi. Hal ini terjadi karena disebabkan beberapa faktor. Di antaranya banyaknya pesaing yang juga menawarkan produk yang relatif sama dengan harga yang sangat kompetitif atau karena saat ini banyak peralatan fotografi yang memiliki kecanggihan sama dengan peralatan fotografi seorang fotografer profesional. Namun dikemas dengan lebih praktis sehingga memudahkan orang biasa untuk mengambil gambar dengan kualitas yang cukup baik.
Tentunya ini menjadi salah satu ujian bagi para pelaku industri fotografi karena mereka dipaksa untuk tetap dapat mempertahankan bisnis fotografinya meskipun keadaan zaman yang sudah banyak berubah terutama dalam bisnis fotografi. berikut langkah-langkahnya :
1. Perhitungkan biaya atau modal dari bisnis
Hal pertama yang harus dilakukan ketika akan memulai suatu bisnis adalah memperhitungkan semua biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan perhitungan modal awal yang harus dipersiapkan dari bisnis tersebut. Perhitungan mengenai biaya yang harus dipersiapkan juga akan mempengaruhi dengan harga produk yang ditawarkan, hal ini berkaitan dengan keuntungan yang bisa dicapai dari perhitungan biaya awal.
Tidak banyak orang yang memahami jika menjalankan bisnis fotografi merupakan salah satu bisnis yang membutuhkan modal yang cukup besar terkait dengan kebutuhan properti studio yang membutuhkan perbaruan tiap beberapa bulan sekali dan juga biaya perawatan studio yang juga tidak murah. Salah satu cara yang bisa dilakukan pelaku bisnis fotografi pemula adalah dengan secara rutin mendesain ulang studio foto miliknya dengan konsep yang berbeda-beda namun tetap memanfaatkan properti yang ada, sehingga klien akan mendapatkan banyak pilihan suasana foto dan perusahaan tetap dapat menghemat biaya pengeluaran perusahaan.
Namun diakui atau tidak jika mendesain ulang studio foto akan menjadi satu tugas tambahan yang cukup berat bagi pelaku bisnis fotografi. Jika dilihat dari besarnya penghematan biaya, maka hal ini wajar untuk diusahakan. Tapi pada realisasinya, banyak kendala terutama persoalan waktu yang akan dihadapi pelaku bisnis fotografi jika memaksakan diri untuk mengerjakannya dengan cara itu. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan yang lebih realistis dan cermat agar penghematan biaya yang ingin dicapai dapat benar-benar terpenuhi.
Seperti contoh untuk mendesain ulang sebuah studio seorang pelaku bisnis fotografi memerlukan biaya sekitar 3 juta atau 4 juta untuk sekedar memperbarui properti studio, biaya ini belum termasuk biaya perawatan studio dan keseluruhan biaya merupakan pengeluaran rutin yang harus dianggarkan perusahaan karena ini merupakan salah satu bentuk investasi dari bisnis fotografi.
Yang perlu diingat juga adalah pengeluaran perusahaan fotografi tidak hanya terbatas pada biaya properti studio, tapi juga kebutuhan pajak terkait dengan ijin usaha dan juga jaminan asuransi yang mungkin membutuhkan alokasi yang cukup besar.
Setelah semua biaya awal tercatat, barulah kamu bisa menentukan besarnya keuntungan yang ingin dicapai dari setiap produk yang ditawarkan. Harga dari produk tidak hanya terbatas pada perhitungan modal awal saja, tapi juga berdasarkan penilaian terhadap perusahaan lain. Jangan sampai perusahaan kita mematok harga yang terlalu tinggi dibanding perusahaan lain.
2. Rekayasa harga
Rekayasa harga adalah salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar namun dengan usaha yang setara. Pada awalnya, belum banyak pelaku bisnis fotografi yang menyadari peluang melakukan rekayasa harga dengan menawarkan berbagai macam pilihan paket. Tapi saat ini sudah sangat banyak bisnis fotografi yang menawarkan paket-paket dengan konsep yang hampir mirip dan harga yang sangat kompetitif. Namun memberikan penawaran paket untuk bisnis fotografi yang baru saja dimulai merupakan suatu tantangan tersendiri karena untuk menentukan harga dari suatu paket dibutuhkan kajian tersendiri.
Oleh karena itu saran untuk pelaku bisnis fotografi pemula adalah mulailah bisnis fotografi dengan standar produk yang wajar dan tetap memperhitungkan harga yang dapat bersaing dengan perusahaan lain. Ketika memulai suatu bisnis jangan terlalu mematok target yang tinggi, fokuslah untuk membangun bisnis dengan jaringan dan klien kuat terlebih dahulu. Sementara untuk hal-hal yang lainnya dapat dilakukan seiring dengan perjalanan bisnis lainnya.
Hal ini bukan berarti ketika memulai bisnis tidak membutuhkan perencanaan yang matang, setiap detail harus diperhitungkan dengan cermat tapi harus juga realistis dengan keadaan yang ada, jika memang bisnis yang dijalani masih baru jangan terlalu memaksakan idealisme.
3. Efisiensi anggaran
Efisiensi anggaran tidak hanya berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan, tapi juga berkaitan dengan waktu dan juga tenaga yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang lebih menguntungkan. Seperti contoh untuk mendesain studio foto, mungkin dengan melakukannya sendiri terlihat lebih efisien karena dapat menghemat pengeluaran seperti untuk biaya tukang.
Tapi pada kenyataannya kegiatan ini tidak efektif karena alokasi waktu yang sesungguhnya bisa dilakukan untuk hal lain yang lebih menguntungkan justru terpakai untuk kegiatan yang bisa dialihkan pengerjaannya. Oleh karena itu perhitungan yang dilakukan di awal juga harus mencakup detail teknis pengerjaannya.
4. Aturlah sistem kerja yang baik
Profesionalitas suatu perusahaan dapat dinilai dari sistem kerja yang terorganisir. Jika perusahaan itu memiliki sistem organisasi yang baik maka secara tidak langsung itu akan mempengaruhi hasil kerjanya menjadi lebih baik dengan efisien dan efektifitas kerja yang lebih tinggi.
Sistem organisasi yang baik juga akan memberikan keuntungan yang lebih besar pada perusahaan tapi hal ini tidak banyak disadari oleh pelaku bisnis fotografi sehingga sering kali mereka melalaikan bagian ini.
Sistem organisasi perusahaan dapat dimulai dari hal-hal sederhana seperti membuat catatan kegiatan dan target pencapaian perusahaan setiap harinya. Hal ini mungkin terlihat remeh, namun jika kegiatan ini dilakukan secara serius pencapaian perusahaan akan bertahap mengalami peningkatan.
5. Buatlah jaringan
Dalam setiap bisnis memiliki jaringan yang luas merupakan hal wajib yang harus dijaga, jaringan dapat bermakna luas di antaranya jaringan dengan perusahaan rekanan ataupun jaringan dengan klien. Kedua hal ini sangatlah penting untuk dijaga dan diperluas karena akan banyak kemudahan dan keuntungan yang bisa didapat dari jaringan tersebut.
Selain fokus pada jaringan (baik klien dan perusahaan rekanan), seorang pelaku bisnis fotografi juga harus tetap fokus pada ide bisnis dan salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan terus belajar dan menjalin hubungan terus menerus dengan berbagai pihak.
Hambatan dalam bisnis fotografi
Dunia fotografi kini semakin mengalami perkembangan pesat. Dulunya, kegiatan ini hanya dijadikan sebagai hobi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, banyak orang kemudian mengembangkan kegiatan ini lebih lanjut. Berbagai macam kompetisi dan perlombaan digelar. Bahkan dewasa ini, fotografi sudah dijadikan lahan bisnis.
Banyak orang ingin mengabadikan saat-saat spesial mereka dan tidak ingin melewatkannya begitu saja. Momen tersebut misalnya pernikahan. Pernikahan yang terjadi hanya seumur hidup sekali tentu membutuhkan jasa fotografi yang tidak sembarangan. Namun tidak selamanya bisnis ini berjalan mulus. Selalu ada kerikil di jalanan yang mulus sekalipun. Sebaiknya perhatikan hambatan-hambatan yang bisa dialami agar dapat melakukan tindakan pencegahan. Berikut hambatan bisnis usaha jasa fotografi.
1. Menjamurnya bisnis yang sama
Sekarang ini fotografi bukan hanya sekedar hobi saja melainkan sudah menjadi bisnis. Karena pekerjaan ini sangat menyenangkan, semua ingin bekerja sekaligus menjadikannya hobi. Meski begitu orang yang kreatif dan pandai adalah yang banyak dicari. Fotografi sendiri memiliki banyak jenis. Ada jasa fotografi yang khusus untuk prewedding dan juga makanan.
Fotografi di bidang makanan ini belum banyak orang berminat. Selain itu memotret makanan membutuhkan kekreatifan agar hasil yang dihasilkan dapat menarik pembeli dan masih banyak lagi jenisnya. Pesaing yang berat adalah perusahaan yang sudah lama berdiri dan populer di kalangan masyarakat. Meskipun begitu hasil dengan kualitas yang baik tetap menjadi incaran pembeli. Jangan lelah untuk promosi ke berbagai tempat dan media.
2. Melonjaknya harga bahan cetak
Bahan cetak seperti kertas, mesin cetak, tinta dan yang lainnya selalu mengalami kenaikan harga apalagi jika harga BBM naik. Pastinya banyak barang berkualitas yang harganya mahal. Kualitas barang mempengaruhi hasil cetakan foto. Jika bahan naik pastinya harga yang dipatok juga harus naik. Belum lagi jika ada perusahaan yang berani menawarkan dengan harga lebih rendah namun kualitasnya hampir sama.
Tentu sangat menjadi bahan pertimbangan untuk mempertahankan pelanggan setia. Belum lagi jika mesin cetak sudah tidak bagus atau rusak tentunya harus menggantinya dengan yang baru. Atau perusahaan elektronik sedang gencar-gencarnya bersaing untuk membuat mesin cetak dengan hasil yang baik dari pada yang dikeluarkan sebelumnya.
Sebaiknya selalu beri pengumuman pada pembeli bahwa harga yang dipatok mengalami kenaikan karena harga bahan cetak yang naik. Dan beri pengertian demi mendapatkan hasil yang optimal dan kualitas yang bagus dengan terpaksa Anda menaikkan harga. Cara ini dilakukan agar para pembeli tidak kaget atau malah beralih pada jasa lain.
3. Menurunnya kualitas dan kemampuan fotografi
Setiap hari teknik-teknik dan trik terbaru selalu bermunculan. Orang-orang kreatif selalu muncul menciptakan teknik fotografi yang baru dan unik. Dan hanya dia saja yang mengetahui. Banyak kamera baru yang memiliki hasil lebih bagus dari pada kamera yang Anda miliki. Untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan fotografi perlu mengikuti seminar atau perkumpulan. Di sana ilmu dan teknik dapat diperoleh. Selain itu bisa menjadi ajang bertanya dan berbagi pengalaman antara sesama fotografi. Baca buku-buku tentang fotografi. Pelajari tekniknya agar kemampuan bertambah.
Anda harus mampu bersaing dan mengikuti arus agar tidak ketinggalan. Jangan puas dengan apa yang sudah dimiliki. Tanpa sadar arus fotografi sangat berkembang dengan cepat. Usia bukan masalah untuk terus kreatif dan berkembang. Jika ternyata hasil dan kualitas Anda menurun sedangkan diri sendiri tidak mampu untuk mengikuti arus maka perusahaan akan kewalahan dengan para pelanggan yang mulai meninggalkan jasa Anda. Pastinya Anda tidak ingin ini terjadi. Belajar tidak memandang usia, waktu dan tempat. Belajar dari para ahlinya akan menadapat banyak wawasan baru.
4. Cuaca yang tidak mendukung
Cuaca adalah kendala yang sangat menyebalkan. Bayangkan, tempat sudah diatur sedemikian rupa namun tiba-tiba hujan. Tidak mungkin Anda menunda pemotretan pada hari lain sedangkan pada hari lain jadwal pemotretan sudah penuh. Terpaksa yang sebelumnya berada di luar ruangan berubah menjadi di dalam ruangan dengan merubah konsep yang ada. Cuaca yang tidak mendukung dapat menunda pekerjaan. Apalagi bila pelanggan berkeinginan foto dengan nuansa matahari tenggelam namun setelah sampai tujuan cuaca tiba-tiba mendung. Karena untuk mendapatkan cahaya matari waktu yang bisa dimanfaatkan tidak banyak.
Sebelum melakukan pemotretan sebaiknya perhatikan kondisi cuaca dan lokasi pemotretan. Jika lokasi berada di dalam ruangan pastinya cuaca hujan maupun mendung tidak menjadi masalah. Namun bila di luar ruangan pastinya sangat mengganggu. Jika pelanggan meminta untuk melakukan pemotretan di luar ruangan namun kondisi cuasa tidak menentu sebaiknya siapkan rencana B untuk berjaga-jaga. Dengan begini waktu yang sudah dipersiapkan tidak terbuang sia-sia.
5. Makin banyaknya masyarakat yang gemar fotografi
Hobi fotogafi semakin diminati masyarakat terutama kalangan anak muda. Ini juga merupakan hambatan karena mereka memilih untuk melakukan sendiri daripada menyewa jasa fotografi. Selain banyak jasa pencetakan foto yang murah dan sudah menjamur dimana-mana. Jika dulu saat ada acara pernikahan atau pesta orang lebih suka menyewa jasa fotografi untuk mendokumentasikannya. Karena dulu belum banyak orang yang mengerti mengenai fotografi dan harga kamera digital masih terbilang mahal. Namun sekarang harga kamera digital tidak semahal dulu.
Lagi pula belajar fotografi bisa dilakuakn secara otodidak. Dan sekarang banyak komunitas fotografi yang berbagi ilmu pada mereka fotografi amatiran. Meskipun ini hambatan namun jadikanlah sebuah rintangan yang harus dihadapi. Walaupun masyarakat banyak yang memliki hobi fotografi, tetap tunjukan kreatifitas dan kualitas Anda yang jauh lebih unggul daripada mereka. Kamera memang bisa dibeli namun kekekreatifan dan kecerdasan Anda dalam memotret tidak bisa dimiliki oleh orang lain. Keahlian yang sama memang bisa dimilki banyak orang namun sentuhan fotografi seseorang pastinya berbeda-beda.
6. Memilih kamera digital yang berkualitas
Pemilihan kamera digital memang sangat penting karena ini adalah modal utama. Beberapa kamera memiliki keunggulan dalam porsinya masing-masing. Misalnya kamera Cannon lebih unggul untuk pemotretan di luar ruangan, sedangkan Nikon lebih unggul di dalam ruangan. Sebaiknya Anda memiliki keduanya agar hasil yang didapatkan lebih bagus. Kamera yang berkualitas pastinya membutuhkan perawatan yang baik pula. Percuma jika kamera yang Anda miliki berkualitas tinggi namun jarang dirawat dengan baik maka kualitas kamera akan menurun. Gunakan dengan hati-hati agar kamera tetap awet dan terjaga.
Barang yang berkualitas pastinya harganya juga mahal. Sebelum membeli sebaiknya berkonsultasi dengan yang sudah ahli di bidangnya agar tidak menyesal di kemudian hari. Cari yang penggunaannya nyaman dan hasilnya bagus untuk bidangnya sendiri-sendiri. Memang setiap tahun kamera digital selalu mengalami perkembangan yang lebih bagus. Jika Anda kreatif pastinya hal ini tidak menjadi masalah. Terus berusaha dan belajar agar tidak termakan oleh perkembangan zaman.
Penutup
Kesimpulan
Dalam menjalani bisnis dalam bidang fotografi ada keuntungan dan kerugiannya. Hal yang terpenting dalam memulai usaha kita memiliki rasa percaya diri , tidak mudah menyerah, dan terus berikan yang terbaik buat pelanggan. Sehingga usaha kita berjalan dengan lancar dan pelanggan tidak kecewa dengan kinerja kita sebagai fotografer. Jika kinerja kita sebagai fotografer bagus maka pelanggan pun tidak takut membayar mahal untuk hasil dari kinerja kita itu.
Daftar Pustaka
http://www.bisnishack.com/2014/10/5-langkah-sukses-menjalani-bisnis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Hobi
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar